Noice Logo
Masuk
Masuk
Go Back
Penuntun Saat Teduh Gereja Kristen Jakarta

Penuntun Saat Teduh Gereja Kristen Jakarta

3177 EPISODE · 55 SUBSCRIBERS

Penuntun Saat Teduh Sinode Gereja Kristen Jakarta Tersedia dalam bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin

Subscribe
Episode
Terbaru
See More
coin icon

0 Coin

11-1-2025 - 在真理的聖言紮根! (PST GKJ Bahasa Mandarin)

11-1-2025 - 在真理的聖言紮根! (PST GKJ Bahasa Mandarin)

Penuntun Saat Teduh Gereja Kristen Jakarta

詩篇 119:83 好像煙薰的皮袋這句話是什麼意思? 這意味著人的一生都籠罩著各種掙扎,包括人生的試驗。皮袋是一種由整張動物皮製成的袋子或皮嚢。它的用途是儲存食物,如乳酪,以及飲料;如牛奶和葡萄酒。如果將皮袋掛在沒有煙囪的房子裡煙薰的話,皮袋會因為被燃燒的火煙薰而變黑。 這就是詩人生活的寫照。他的一生遭受了各種掙扎和試驗,但他依然記得、默想、甚至將神話語的真理紥根在他的心思意念中。從那裡,他得到真確的認知在面對和詮釋每一次的掙扎並且生活的試驗時。从他的心里流淌着来自神的平安、喜乐、力量和平静。他总是操练自己的心去学习和默想神话语中的每一个真理,并将他与其所经历的挣扎和試验联系起来。尽管他的生命就像一个被薰黑的皮袋,但他的心灵深处依舊仰望神。诗篇作者可能会感到戰兢、疲倦和悲伤,但这一切都可以正确的面对和詮释,因为神的话语照亮了他的心灵。 在世上時,耶穌的生活就像一個被熏得漆黑的皮袋,但祂的心靈仍然堅強,堅定不移地順服天父,來面對祂所經歷的每一次掙扎和試探。甚至,祂的焦點仍然是透過十字架的工作來榮耀天父。同樣的,現今在基督裡的我們。我們的人生也被描繪像被熏得漆黑的皮袋,因為經歷了許多掙扎和試驗。在神的靈的同在中,透過閱讀和默想祂的話語,來支持我們,以便將真理扎根到我們的心靈和思想中。透過這種方式,使我們能夠在生命中的每一次掙扎和試驗的背後仰望基督並榮耀天父。最終,我們的心靈深處會湧起對上帝的讚美和感恩:“我的心哪! 我要讚美在基督耶穌裡敬拜的上帝。雖然我的生命就像一個漆黑的皮袋,但你總是透過祢的靈和話語與我同在。我的上帝啊!讓我可以永遠享受祢的愛。” “雖然生活好像一個漆黑的皮袋, 仍然要順服堅定扎根在神的話語裡!” 作 者:椰嘉達基督徒會堂卡帝尼堂會- 何承理牧師 翻譯員:張賽瓊 默想的問題: 1. 你曾經歷過或者現在正面臨著什麼樣的漆黑皮袋呢? 2. 從生活中的每一個漆黑的皮裝你學到了什麼?

6 Menit
CheckAdd to QueueDownload
coin icon

0 Coin

11-1-2025 - Tanamkanlah Kebenaran Firman! (PST GKJ Bahasa Indonesia)

11-1-2025 - Tanamkanlah Kebenaran Firman! (PST GKJ Bahasa Indonesia)

Penuntun Saat Teduh Gereja Kristen Jakarta

Nats Alkitab : Mazmur 119:83 Penulis : Pdt. Antoni Samosir Apa arti kalimat seperti kirbat yang diasapi? Artinya adalah kehidupan seseorang yang diselimuti oleh berbagai macam pergumulan, termasuk pencobaan hidup. Kirbat adalah kantung atau pundi yang terbuat dari kulit binatang secara utuh. Kegunaannya adalah untuk menyimpan makanan, seperti keju, serta minuman, seperti susu dan anggur. Apabila kirbat digantung dan diasapi di rumah yang tidak memiliki cerobong asap, maka kirbat itu akan menjadi hitam karena asap dari api yang mengasapinya. Demikianlah gambaran hidup pemazmur. Hidupnya dilanda berbagai macam pergumulan dan pencobaan, tetapi dia tetap mengingat, merenungkan, bahkan menanamkan kebenaran Firman Tuhan ke dalam hati dan pikirannya. Dari situ, dia memperoleh pengertian yang benar dalam menghadapi dan memaknai setiap pergumulan serta pencobaan hidupnya. Dari dalam hatinya mengalir damai sejahtera, sukacita, kekuatan, dan ketenangan dari Tuhan. Dia senantiasa melatih jiwanya untuk mempelajari dan merenungkan setiap kebenaran Firman Tuhan, serta mengaitkannya dengan pergumulan dan pencobaan yang dialaminya. Meskipun hidupnya seperti kirbat yang diasapi hingga hitam pekat, dari dalam jiwanya tetap memandang kepada Tuhan. Pemazmur mungkin merasakan gentar, lelah, dan sedih, tetapi semua itu dapat dihadapi dan dimaknai dengan benar karena Firman Tuhan menerangi jiwanya. Selama di bumi, kehidupan Yesus bagaikan kirbat yang diasapi hingga hitam pekat, namun jiwa-Nya tetap kuat, teguh dalam menghadapi setiap pergumulan dan pencobaan yang dialami-Nya dengan ketaatan kepada Bapa. Bahkan fokus-Nya tetap tertuju untuk memuliakan Bapa melalui karya salib-Nya. Demikian pula kita yang kini berada di dalam Kristus. Hidup kita pun digambarkan seperti kirbat yang diasapi hingga hitam pekat, karena mengalami banyak pergumulan dan pencobaan. Dalam penyertaan Roh Tuhan melalui pembacaan dan perenungan Firman-Nya, kita ditopang untuk menanamkan kebenaran ke dalam hati dan pikiran kita. Dengan demikian, kita dimampukan-Nya untuk memandang kepada Kristus dan memuliakan Bapa Surgawi di balik setiap pergumulan dan pencobaan hidup kita. Pada akhirnya, dari dalam jiwa kita akan lahir puji-pujian dan ucapan syukur kepada Allah, “Jiwaku memuji-Mu ya Allahku yang ku sembah di dalam Kristus Yesus. Meski hidupku bagaikan kirbat yang hitam pekat, Engkau selalu menyertaiku melalui Roh dan Firman-Mu, agar aku selalu menikmati-Mu ya Allahku.” “Meski hidup seperti kirbat yang hitam pekat, tetaplah menanamkan Firman Tuhan dengan taat!” Pertanyaan untuk direnungkan: 1. Kirbat hitam pekat seperti apa yang pernah atau sedang Anda hadapi? 2. Apa yang Anda pelajari dari setiap kirbat hitam pekat dalam hidup Anda?

4 Menit
CheckAdd to QueueDownload
coin icon

0 Coin

10-1-2025 - 放慢生活的節奏! (PST GKJ Bahasa Mandarin)

10-1-2025 - 放慢生活的節奏! (PST GKJ Bahasa Mandarin)

Penuntun Saat Teduh Gereja Kristen Jakarta

約翰福音 6:15 速食、快遞、快速工作、快速成就、一切都要快。不知不覺中,這個世界上的人類被一種快速的精神所“轄治”,為了滿足自己和團體的利益。連人與人之間的關係也以他人對自己有多大的益處, 即他能否快速滿足自己的意願來衡量。這就是我們這些年一直採用的快速精神嗎?結果怎樣?疲累、厭煩、空虛而已。 真正的福音乃是主耶穌,祂從來沒有教導全方位快速的精神,更何況急急忙忙。這種精神是邪靈用來毀滅人的靈魂和肉體的詭計,包括破壞人與神之間的關係、與自己與別人之間的關係。主耶穌顯示天國生活的方式,祂經常提出能與天父建立緊密關係的生活步調。從這種關係將影響他面對生活中的各種挑戰時心靈的力量和安寧。這與門徒和群眾想要馬上立主耶穌為王的精神截然不同。他們認為若能快速地立祂為王主會很高興的。更何況還有主耶穌喂飽五千人的神蹟為輔助。主耶穌不為門徒和群眾的(幹勁,精神)所誘惑。祂不採納快速或倉促的精神,而是與天父有親密的關係和順服天父的旨意的精神。主耶穌總是操練放慢祂的心靈節奏,包括在行了神跡之後立即安靜下來與天父同在一起(15節)。 彼得‧.史卡吉羅(Peter Scazzero)在他的『領袖真性情』(The Emotionally Healthy Leader)書中指出不放慢生活節奏的幾個後果,即由於在太短的時間內做太多事情而感到無法承受的壓力。總是很匆忙,總是太快速提出意見和判斷。常常對未來感到恐懼,太在意別人的想法。防禦性態度和容易被冒犯。總是忙碌而心煩意亂。經常忽視精神上的壓力, 和身體所感受的擔憂、緊張。因他人的成功而感到沮喪或威脅。經常比起傾聽倒會花更多的時間來說話。神非常愛我們。祂希望我們跟隨祂的生活腳步,即放慢生活的節奏。這樣我們就能體驗到與天父、我們自己以及他人彼此之間美好的愛的關係。 神要求的不是你的忙碌, 而是你內心的態度。 請放慢生活的節奏吧!” 作 者: 椰嘉達基督徒會堂卡帝尼堂會- 何承理牧師 翻譯員: 張賽瓊 默想的問題: 1. 如果你不放慢生活節奏,你會感受到怎樣的後果? 2. 放慢節奏與心靈平靜的關係如何?

6 Menit
CheckAdd to QueueDownload
coin icon

0 Coin

10-1-2025 - Perlambatlah Tempo Hidup! (PST GKJ Bahasa Indonesia)

10-1-2025 - Perlambatlah Tempo Hidup! (PST GKJ Bahasa Indonesia)

Penuntun Saat Teduh Gereja Kristen Jakarta

Nats Alkitab : Yohanes 6:15 Penulis : Pdt. Antoni Samosir Cepat saji. Kirim cepat. Kerja cepat. Hasil cepat. Semuanya serba cepat. Tanpa disadari, manusia di dunia ini “dijajah” oleh semangat cepat demi memuaskan kepentingan diri sendiri maupun golongan. Relasi antar manusia pun diukur dari seberapa bergunanya seseorang yang dapat memenuhi keinginan diri dengan cepat. Apakah semangat cepat ini yang kita adopsi selama ini? Apa hasilnya? Lelah, jenuh, hampa. Tuhan Yesus Sang Injil Sejati tidak pernah mengajarkan semangat serba cepat apalagi terburu-buru. Semangat itu adalah tipu daya si jahat untuk merusak jiwa dan raga manusia, termasuk menghancurkan relasi manusia dengan Tuhan, diri sendiri, dan sesamanya. Tuhan Yesus menampilkan gaya hidup Kerajaan Allah yang selalu mengedepankan perlambatan tempo hidup agar dapat membangun hubungan kasih yang intim dengan Bapa. Dari hubungan itu, akan memengaruhi kekuatan dan ketenangan jiwa-Nya dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan-Nya. Sangat berbeda dengan semangat para murid dan orang banyak yang ingin segera mengangkat Tuhan Yesus menjadi Raja mereka. Mereka mengira bahwa Tuhan akan sangat senang jika cepat-cepat diangkat menjadi Raja. Apalagi hal itu didukung oleh kehebatan Tuhan Yesus dalam melakukan keajaiban dengan memberi makan lima ribu orang. Tuhan Yesus tidak tergoda oleh keinginan para murid dan orang banyak tersebut. Dia tidak mengadopsi semangat serba cepat maupun terburu-buru, melainkan semangat yang tepat yang berkaitan erat dengan relasi intim dengan Bapa dan menaati kehendak-Nya. Tuhan Yesus selalu melatih jiwa-Nya untuk memperlambat tempo, termasuk setelah melakukan tanda ajaib dengan segera menyendiri untuk berdiam dengan Bapa (ay. 15). Peter Scazerro dalam bukunya The Emotionally Healthy Leader mencatat beberapa akibat dari tidak memperlambat tempo hidup, yaitu ketidakmampuan untuk menanggung tekanan yang dirasakan akibat melakukan terlalu banyak hal dalam waktu yang terlalu sempit. Selalu terburu-buru. Selalu terlalu cepat dalam memberikan pendapat dan penilaian. Sering merasa takut akan masa depan. Terlalu khawatir tentang apa yang dipikirkan orang lain. Bersikap defensif dan mudah tersinggung. Terus sibuk dan terdistraksi. Selalu mengabaikan stres, kecemasan, dan ketegangan yang dirasakan tubuh. Merasa tidak bersemangat atau terancam oleh keberhasilan orang lain. Lebih sering memberi waktu untuk berbicara daripada mendengarkan. Tuhan sangat mengasihi kita. Dia menginginkan kita untuk mengikuti langkah hidup-Nya, yaitu memperlambat tempo hidup. Agar kita dapat mengalami relasi kasih yang indah dengan Bapa, diri kita, dan sesama. “Tuhan tidak meminta kesibukanmu, melainkan sikap hatimu. Perlambatlah tempo hidupmu!” Pertanyaan untuk direnungkan: 1. Apa akibat yang Anda rasakan ketika tidak memperlambat tempo hidup? 2. Bagaimana hubungan antara memperlambat tempo dengan ketenangan jiwa Anda?

4 Menit
CheckAdd to QueueDownload
Buka semua fitur dengan download aplikasi Noice
Kunjungi App