22-4-2025 - Injil Dan Pengampunan (PST GKJ Bahasa Indonesia)
Penuntun Saat Teduh Gereja Kristen Jakarta
Nats Alkitab : Kolose 3:13
Penulis : Pdt. Lukas Phang
Nelson Mandela adalah pejuang kemanusiaan yang berusaha meniadakan “apartheid” di Afrika Selatan. Apartheid adalah pemisahan ras kulit putih yang menguasai ras lain di Afrika Selatan. Untuk perjuangan ini ia harus mendekam di penjara sebagai tahanan politik. Di penjara ia mendapatkan perlakuan yang kejam. Sipir penjara sering menyiksanya. Nelson Mandela mendekam di penjara sekitar 27 tahun. Setengah waktu hidupnya dihabiskan di penjara. Perjuangannya untuk meniadakan perbedaan suku di Afrika mendapatkan dukungan luas, baik dalam negeri maupun luar negeri. Akhirnya ia dibebaskan dari penjara dan mengikuti pemilu. Ia terpilih sebagai presiden. Setelah menjadi presiden, ia punya kesempatan untuk membalas lawan-lawan politiknya. Namun alih-alih membalas, ia memilih mengampuni orang-orang yang memenjarakan dan menyiksanya selama ini. Pengampunan yang ia lakukan memulihkan hubungan antar suku dan ras di Afrika Selatan.
Dalam Kolose 3:13 Paulus mengatakan “ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat juga lah demikian.” Pengampunan ini dilakukan sebagai bagian dari manusia baru yang Tuhan berikan pada kita. Manusia lama yang berdosa telah berlalu. Kini kita hidup dalam kehidupan yang baru. Kita perlu mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, kesabaran dan pengampunan. Pengampunan dimungkinkan karena kita telah hidup baru. Kita mengampuni karena mengikuti teladan Tuhan kita. Kristus mengampuni orang-orang yang memusuhi, menyiksa dan menyalibkan-Nya. Sebagai pengikut Kristus, kita juga wajib mengampuni orang lain yang bersalah terhadap kita.
Sebagai pengikut Kristus apakah anda telah mengampuni orang lain, khususnya mereka yang pernah menyakiti hati anda? Mengampuni orang lain memang tidak mudah tapi mungkin dilakukan dan harus dilakukan. Tidak mengampuni akan membawa kepada kemarahan, dendam dan kepahitan. Kehidupan seorang anak Tuhan yang tidak mau mengampuni akan membuatnya kehilangan sukacita dan sengsara. Namun ketika kita rela melepaskan pengampunan, ada kelegaan, kedamaian dan pemulihan. Sungguh benar nasihat firman Tuhan bahwa kita harus saling mengampuni sama seperti Tuhan telah mengampuni kita.
“Mengampuni membawa pemulihan, tidak mengampuni membawa kesengsaraan”
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Kesalahan apa yang pernah orang lain lakukan padamu? Apakah anda telah mengampuni orang yang bersalah padamu itu?
2. Apa yang menghalangi anda sehingga sulit mengampuni orang lain?