Noice Logo
Masuk

22-12-2022 - Anak Domba Allah (PST GKJ Bahasa Indonesia)

4 Menit

22-12-2022 - Anak Domba Allah (PST GKJ Bahasa Indonesia)

19 Desember 2022

Nats Alkitab : Wahyu 5:6-7 Penulis : G.I. Antoni Samosir Konsep teologi pengurbanan yang Allah tetapkan kepada orang Israel dalam Perjanjian Lama adalah bahwa yang dipersembahkan untuk menjadi kurban penghapus dosa yaitu anak domba. Mengapa demikian? Karena anak domba menggambarkan keberserahan, ketaatan, meski sering kali dianggap sangat lemah. Yang dianggap lemah justru taat penuh. Inilah yang digenapkan dalam diri Kristus Yesus yang disebut Anak Domba Allah. Dia dipandang “lemah” oleh dunia ini, namun justru berserah, taat penuh kepada Allah. Dalam Life Application Study Bible dijelaskan bahwa ketika seorang dari tua-tua memanggil rasul Yohanes untuk melihat kepada Singa dari suku Yehuda itu, namun ketika dia melihat, dia melihat seekor Anak Domba. Anak Domba itu adalah Kristus Yesus yang menjadi kurban sempurna untuk menebus dosa seluruh umat kepunyaan Allah. Hanya Kristus yang sanggup menyelamatkan mereka dari peristiwa-peristiwa mengerikan yang dinyatakan dalam gulungan kitab tersebut. Ini adalah keunikan peran Kristus yang disebut sebagai Singa dari suku Yehuda yang memimpin pertempuran dalam mengalahkan kekuatan Iblis, neraka, bukan dengan senjata perang ala dunia, melainkan dengan pengurbanan diri-Nya sendiri sebagai Anak Domba Allah. Rasul Yohanes mengatakan bahwa Anak Domba Allah itu terlihat jelas seperti telah disembelih artinya letak kemenangan Kristus adalah pada pengurbanan-Nya yang pernah diadili, disiksa, bahkan disalib demi penebusan tergenapi. Rasul Yohanes juga melihat Anak Domba Allah tersebut bertanduk tujuh yang menggambarkan kekuatan dan kuasa sempurna. Meskipun Dia pernah dikurbankan namun itu bukan menunjukkan kelemahan-Nya, melainkan kekuatan-Nya. Selain itu Anak Domba Allah bermata tujuh yang disamakan dengan tujuh pelita dan dengan Roh yang satu, yaitu Roh Allah. Allah memberikan otoritas penuh kepada Sang Anak Domba untuk membuka gulungan kitab sebagai apresiasi tertinggi dari pengurbanan-Nya yang sempurna di hadapan-Nya.  Betapa mengagumkan Penebus kita, Yesus Kristus yang menyatakan kekuatan, kuasa penebusan-Nya justru melalui penyerahan diri dan ketaatan-Nya yang sempurna kepada Allah melalui pengurbanan-Nya di kayu salib. Kita yang tinggal di dalam Kristus pun terus dibentuk untuk memahami dan mengaplikasikan bahwa kekuatan kita bukan terletak pada apa yang kita miliki, melainkan keberserahan diri, ketaatan kita kepada Allah. Meskipun dunia ini menganggap kita lemah, hina, tak berarti, namun di dalam Kristus – Sang Anak Domba Allah, kita menjadi kuat, berarti dan bernilai kekal.  “Jika Singa dari Yehuda menunjukkan kekuatan, maka Anak Domba menunjukkan ketaatan. Keduanya adalah satu kesatuan yang ada di dalam Kristus Yesus. Kekuatan-Nya ditunjukkan melalui ketaatan-Nya sampai mati di kayu salib, demi penebusan, penyempurnaan bagi umat Allah tergenapi.” Pertanyaan untuk direnungkan: 1. Apa dan siapa yang menjadi kekuatan hidup Anda dalam menjalani hidup saat ini maupun yang akan datang? 2. Bagaimana Anda merenungkan arti Singa dari Yehuda - Anak Domba Allah yang dikaitkan dengan kekuatan hidup Anda?

Komentar








Lihat episode lain
Buka semua fitur dengan download aplikasi Noice
Kunjungi App