Masuk
16-10-2024 - Keuntungan Sejati (PST GKJ Bahasa Indonesia)
6 Menit
15 Oktober 2024
Nats Alkitab : Filipi 3:7-11
Penulis : Pdt. Antoni Samosir
Ilusi berkata, “Keuntungan hidupmu hanya terletak pada kemampuanmu meraup banyak uang dari hasil kerja keras maupun usahamu. Bukan hanya itu. Keuntunganmu juga berkaitan erat dari ketiadaan masalah, kesulitan, kesakitan dalam hidupmu. Jika kamu susah, sakit, itu namanya kamu rugi.” Sementara Injil berkata, “Keuntungan sejati tidak terletak pada seberapa banyak uang yang kamu hasilkan, maupun ketiadaan kesusahan, kesakitan, melainkan karena pengenalanmu terhadap Kristus Yesus Sang Harta Surgawi.”
Rasul Paulus mengingatkan jemaat Filipi mengenai salah satu elemen penting dari kebenaran sejati, yaitu keuntungan. Rasul Paulus membandingkan dirinya sebelum dan sesudah mengenal Kristus. Sebelum dia mengenal Kristus, dia menganggap keuntungan sejati adalah hal-hal lahiriah. Setelah dia mengenal Kristus, dia menganggap keuntungan sejati adalah pengenalannya kepada Kristus. Hal-hal lahiriah yang dulu dianggapnya keuntungan, kini dianggapnya rugi karena pengenalannya terhadap Kristus (ay. 7). Kristus Yesus adalah segala-galanya yang diperlukan oleh rasul Paulus. Pengenalannya terhadap Kristus lebih mulia atau lebih tinggi dari pada semua apa pun yang ada di dunia ini, termasuk prestasi, nama baik, jabatan, kesukuan, popularitas, kesalehannya. Rasul Paulus siap melepaskan konsep keuntungan palsu yang ditawarkan dunia ini, bahkan menganggapnya sampah yang tidak ada artinya demi memeroleh dan mengikut Kristus Yesus (ay. 8). Keuntungan sejati baginya yaitu pengenalan terhadap Kristus. Hal itu terus diperjuangkannya. Itu terbukti dari kerinduan jiwanya untuk mengenal Kristus di setiap langkah dan peristiwa hidupnya. Bukan hanya itu, dia ingin mengalami kuasa kebangkitan Kristus, yaitu hidup yang memuliakan Allah. Dia juga ingin menikmati persekutuan di dalam penderitaan Kristus, yaitu mengambil bagian di dalam keteguhan hati Kristus dalam menghadapi setiap bentuk penderitaan demi Injil disaksikan. Dia pun ingin menjadi serupa Kristus di dalam kematian-Nya, yaitu kematian terhadap dosa (ay. 10). Sehingga kelak ia pun akan dibangkitkan kembali dari antara orang mati (ay. 11).
Apa yang menjadi keuntungan sejati bagi kita? Apakah dunia ini atau Kristus Yesus? Jika fokus kita pada dunia ini, maka kita mudah tertipu dengan ilusi dunia yang menawarkan segala yang ada di dalam dunia ini sebagai keuntungan sejati bagi kita. Namun begitu kita menikmati dunia ini, ternyata kita menjadi sangat rugi, karena jiwa kita tidak pernah mengalami kepuasan sejati. Kita berusaha lagi untuk mencari keuntungan dari dunia ini dan lagi-lagi kita tertipu. Jiwa kita sangat merana. Ilusi itu hanya bisa dikalahkan oleh Injil, yaitu Kristus Yesus yang telah mati di salib dan bangkit untuk memberikan kita keuntungan sejati. Pengenalan kita terhadap Kristus adalah keuntungan sejati yang selalu memuaskan jiwa kita. Bahkan pada akhirnya kita akan berkata: “Pengenalan terhadap Kristus adalah keuntungan sejati, dan pengejaran terhadap dunia ini adalah kerugian atau kesia-siaan.”
“Menjadikan dunia sebagai yang terutama memberikan kerugian total, sedangkan menjadikan Kristus sebagai Yang Terutama memberikan keuntungan kekal.”
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Buatlah dua kolom perbandingan antara ilusi dengan Injil mengenai keuntungan. Apa yang diajarkan ilusi maupun Injil mengenai keuntungan? Apa yang Anda rasakan dan alami ketika mengikuti ilusi maupun Injil?
2. Bagaimana Anda melatih diri Anda untuk menghidupi keuntungan sejati yang diajarkan Injil di tengah-tengah godaan duniawi mengenap konsep keuntungan sementara yang sia-sia?
rss
Penuntun Saat Teduh Gereja Kristen Jakarta
55
Subscribers
Subscribe
Komentar
Lihat episode lain