Masuk
12-1-2023 - Batu Yang Hidup (PST GKJ Bahasa Indonesia)
8 Menit

9 Januari 2023
Nats Alkitab : 1 Petrus 2:4-8
Penulis : G.I. Alfa Imannuel
Selesai membaca firman Tuhan, saya mencari di Google, sebuah ilustrasi untuk membuka renungan ini. Menariknya, saya menemukan sebuah informasi tentang batu bernama “Trovant” yang disebut sebagai “batu yang hidup”. Mengapa Trovant disebut batu yang hidup? Sekalipun hanya sebuah batu, ternyata batu ini bisa bertumbuh layaknya makhluk hidup. Trovant yang awalnya berukuran kecil seperti kerikil, dapat "bertumbuh" dan bertambah besar, bahkan mencapai diameter 10 meter. Penyebabnya adalah kandungan semen karbonat dalam batu, yang tercampur dengan air hujan. Campuran keduanya membuat batu bisa bertumbuh besar.
Batu yang hidup dalam konteks 1 Petrus tidak diartikan secara harfiah (seperti baru Trovant). Alkitab memang sering menggunakan kiasan-kiasan untuk menjelaskan teologi dengan mudah. Misalnya: Yesus pernah mengatakan bahwa Dia adalah Air hidup dan roti hidup. Lalu apa arti dari “batu yang hidup”? Ada 2 pengertian dari batu yang hidup. Pertama, batu yang hidup itu adalah Tuhan Yesus Kristus. Dalam 1 Petrus 1:4 dikatakan bahwa batu yang hidup itu dibuang oleh manusia, tetapi dipilih dan dihormat dihadirat Allah. Bagian ini mengingatkan pada dialog antara Tuhan Yesus dan Petrus dalam Matius 16:13-20. Di sana Petrus mengakui bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Kemudian Yesus menyebutkan, “di atas batu karang ini, Aku akan mendirikan jemaat-Ku (Mat. 16:18).” Batu karang dengan jelas menunjuk pada Yesus Kristus yang adalah kepala gereja. Kedua, batu yang hidup juga menunjuk kepada umat pilihan Allah. Kristus adalah batu yang hidup. Ia membagikan hidup kepada umat pilihan-Nya. Seperti yang tertulis dalam ayat 5, “Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani...” Sebab itu hidup umat harus berkenan di hadapan Allah, dengan saling melengkapi dan mengasihi sebagai tubuh Kristus. Tidak boleh ada kepentingan pribadi dalam pelayanan gereja, sebab pelayanan itu adalah pekerjaan Tuhan.
Yesus Kristus adalah dasar gereja, sedangkan umat pilihan-Nya adalah bangunan. Bangunan gereja terdiri dari tumpukan batu-batu yang disusun rapi, sesuai dengan rancangan Sang Arsitek. Umat Kristus itu seperti batu-batu yang beraneka bentuk, besar dan kecil, yang disusun menjadi bangunan yang indah. Apakah kita mau dipakai oleh Tuhan untuk menjadi bangunan yang indah? Tanpa Allah kita bukanlah siapa-siapa. Kita hanya seperti batu. Namun Kristus telah menghidupkan kita, menjadi batu yang hidup. Jadi, kita tidak layak untuk berbangga diri dan menjadi sombong karena kebaikan diri kita. Kita perlu rendah hati untuk bersedia dipakai oleh Tuhan menjadi alat kemuliaan-Nya.
“Kristus adalah kepala dan dasar gereja, umat Allah adalah bangunannya”
Pertanyaan Untuk Direnungkan:
1. Apa yang dimaksud dengan batu yang hidup?
2. Apa makna batu yang hidup bagi hidup bergereja?

rss
Penuntun Saat Teduh Gereja Kristen Jakarta
Subscribe
Komentar
Lihat episode lain