Noice Logo
Masuk
Masuk

13-10-2024 - Kebanggaan Sejati (PST GKJ Bahasa Indonesia)

6 Menit

13-10-2024 - Kebanggaan Sejati (PST GKJ Bahasa Indonesia)

12 Oktober 2024

Nats Alkitab : Filipi 3:1-11 Penulis : G.I. Alfa Imannuel Cornelis Chastelein, adalah tokoh VOC yang datang ke Indonesia tahun 1670-an. Ia seorang kaya, tuan tanah yang memiliki banyak budak. Chastelein berbeda dari orang-orang VOC sezamannya karena ketaatannya terhadap ajaran Kristus. Dalam buku “Berkembang dalam bayang-bayang Jakarta: Sejarah Depok 1950-1990-an” tercatat bahwa, "Ketika pindah ke Seringsing, Chastelein bukan hanya membawa keluarganya melainkan juga budak-budaknya." Total budaknya mencapai 150 orang. Ia, sangat menghormati budak-budaknya. Ia memahami persoalan hak asasi manusia, sehingga sangat menyayangi mereka. Ia sendiri punya semboyan “tiada kehidupan tanpa kasih sayang.” Beberapa bulan sebelum meninggal Chastelein menulis wasiat terakhir yang diperuntukkan bagi keluarga dan budak-budaknya. Ia memerdekakan seluruh budaknya bahkan membagikan warisan kepada mereka. Tujuannya supaya mereka bisa mandiri dan sejahtera. Chastelein memahami betul kebanggaan sejati seorang pengikut Kristus. Dunia mengajarkan bahwa kebanggaan itu diperoleh melalui kekayaan, jabatan, prestasi dan keunggulan. Paulus adalah salah satu murid Yesus yang memiliki keunggulan-keunggulan itu. Paulus berkata, “(aku) disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam menaati hukum Taurat aku tidak bercacat.” (ay. :5-6). Namun setelah Paulus mengenal Kristus, semua keunggulan itu dianggap sebagai kerugian (ay. 7), bahkan menjadi sampah (ay. 8). Mengapa demikian? Karena Paulus telah memperoleh sesuatu yang jauh lebih berharga yaitu mengenal dan memperoleh Yesus Kristus. Yesus Kristus yang telah menyelamatkan hidupnya dan akan membangkitkannya dari antara orang mati (ay. 11). Kebanggaan sebagai pengikut Kristus yang mendorong Paulus untuk selalu giat memberitakan Injil, sekalipun banyak penderitaan yang harus terjadi. Apakah kita sudah menemukan kebanggaan yang sejati? Uang, jabatan, popularitas memang menyenangkan. Kita bangga saat memperoleh semuanya. Namun itu semua tidak bernilai kekal, kecuali kita mengelolanya untuk memuliakan nama Yesus Kristus. Kalau kita bangga telah mengenal Kristus dan memperoleh kasih-Nya, sudah seharusnya seluruh milik kita dipakai untuk melayani-Nya. Kita harus memberikan yang terbaik kepada-Nya sebagai rasa cinta dan bangga karena telah mengenal Kristus. Yesus akan memampukan kita untuk memuliakan nama-Nya. Kebanggaan yang sejati adalah memperoleh dan mengenal Kristus Pertanyaan untuk direnungkan: 1. Mengapa memperoleh dan mengenal Kristus adalah kebanggaan yang sejati? 2. Bagaimana cara mengelola milik kita untuk memuliakan nama Kristus?

Komentar








Lihat episode lain
Buka semua fitur dengan download aplikasi Noice
Kunjungi App