Noice Logo
Masuk
Masuk

10-10-2024 - Lapar Dan Haus Akan Kebenaran (PST GKJ Bahasa Indonesia)

4 Menit

10-10-2024 - Lapar Dan Haus Akan Kebenaran (PST GKJ Bahasa Indonesia)

9 Oktober 2024

Nats Alkitab : Matius 5:6 Penulis : G.I. Alfa Imannuel Di jalan masuk ke Uppsala University di Swedia tertulis sebuah kalimat, “berpikir bebas itu baik, tapi berpikir benar lebih baik lagi.” Moto kampus yang begitu menarik dan terasa benar. Uppsala University adalah kampus tertua di Swedia. Foundernya adalah seorang arkbishop/uskup Agung bernama Jakob Ulvsoon. Universitas ini berdiri pertama kali dengan nilai-nilai kekristenan. Bagaimana kondisi universitas itu saat ini? Apakah mereka masih memegang teguh nilai-nilai kekristenan? Ketika Ravi Zacharias melakukan serangkaian forum dan survei di kampus itu, hasilnya lebih dari setengah mahasiswa tidak setuju. Mereka tidak pernah memikirkan moto itu secara serius. Mereka hanya ingin bebas. Mereka tidak ingin siapa pun mengatur bagaimana mereka berpikir. Inilah moto pendidikan sekuler hari ini. Yesus mengajarkan, “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.” Kebenaran berasal dari bahasa Yunani “dikaiosynē” yang berarti hidup benar seperti yang dikehendaki oleh Allah. Yesus menghendaki supaya kita hidup untuk memuliakan Allah, bukan untuk memuaskan keinginan hawa nafsu pribadi. Apabila kita melihat konteks religius waktu itu, ahli Taurat dan orang Farisi adalah kelompok agama yang melakukan aturan Taurat dengan sangat ketat. Mereka merasa sudah melakukan kebenaran. Sayangnya, mereka melakukan itu semua untuk mendapatkan pujian dari orang lain. Hati mereka penuh dengan kesombongan, sehingga melakukan Taurat hanya untuk terlihat baik di depan orang. Namun, Yesus berkata, bahwa murid-murid-Nya harus “haus dan lapar” akan kebenaran. Orang yang lapar dan haus akan segera makan dan minum. Hasrat akan makanan dan minuman tidak dapat ditunda lagi. Demikian juga orang yang haus dan lapar akan kebenaran. Hasrat untuk hidup dengan benar tidak dapat ditunda lagi. Ia akan hidup benar di mana pun ia berada, baik dilihat ataupun tidak dilihat orang. Apakah kita sudah “lapar dan haus akan kebenaran”? Apakah hidup kita sudah benar seperti yang dikehendaki Allah dan memuliakan-Nya? Apa kebahagiaan yang didapatkan oleh orang yang haus dan lapar akan kebenaran? Orang yang haus dan lapar akan kebenaran akan dipuaskan. Kita akan puas menjalani hidup ini bersama dengan Kristus. Kita tidak lagi mengukur keberhasilan dengan kekayaan, jabatan dan kekuasaan. Melainkan kepuasan dalam Kristus yang memberikan kita ketenangan dan kebahagiaan. “Hanya orang-orang yang memiliki hasrat besar terhadap kebenaran yang akan mendapatkan kepuasan ilahi.” Pertanyaan untuk direnungkan: 1. Apakah yang dimaksud dengan kata “lapar dan haus” akan kebenaran? 2. Bagaimana supaya kita dapat hidup benar, di tengah kesulitan hidup ini?

Komentar








Lihat episode lain
Buka semua fitur dengan download aplikasi Noice
Kunjungi App