Masuk
Rekan Pemimpin Dalam Islam
7 Menit
30 Agustus 2024
Wajah bangsa Indonesia sepertinya masih saja buram bila melihat sikap integritas sebagian besar para pejabatnya. Banyak sebutan bermunculan, ada “aktor politik”, “pemain berdasi”, “kutu loncat” dan lain sebagainya. Ironi juga terlihat ketika sebutan “Koruptor” atau mantan “koruptor”, mendominasi sebutan yang disematkan untuk para pejabat yang terkuak kasusnya. Bagi yang belum atau tidak terkuak, tersimpan di benak pikiran dan hatinya masing-masing.
Siapapun yang menjadi pemimpin atau penguasa ketika dikelilingi oleh para pejabat egois yang sikap dan perilaku terhadap rakyatnya justru tidak bersahabat pasti akan menuai banyak protes bahkan kebencian. Dan, tidak satu pun pemimpin di dunia ini yang mengabaikan rakyatnya sendiri, kecuali telah kehilangan hati nurani. Dan nampak begitu beringas manakala jabatannya terasa digoyang, serta melakukan segala cara untuk mendapatkan jabatan dan mempertahankannya selama-lamanya.
Dalam Islam tidaklah seperti itu. Seorang pemimpin harus benar-benar selektif dalam memilih teman dekat, terkhusus kepada orang-orang yang akan diajak bekerjasama dalam mensukseskan kepemimpinannya, terutama dalam upaya mensejahterakan rakyat. Akan fatal akibatnya jika seorang pemimpin menyerahkan jabatan kepada orang yang belum jelas kualitas imannya. Apalagi menyerahkan jabatan hanya karena hubungan kekeluargaan, balas budi, ataupun hal-hal yang tidak didasarkan nilai agama dan Pancasila.
creator-rss
Radio Seila FM
20
Subscribers
Subscribe
Komentar
Kreator
Lihat episode lain