Noice Logo
Masuk

13-9-2022 - Melakukan Kehendak Bapa (PST GKJ Bahasa Indonesia)

5 Menit

13-9-2022 - Melakukan Kehendak Bapa (PST GKJ Bahasa Indonesia)

12 September 2022

Nats Alkitab : Yohanes 4:27-34 Penulis : Pdt. Peter Samsudin Salah satu keahlian Yesus dalam menyampaikan pengajaran-Nya adalah metode mengajar-Nya yang sangat sederhana, kreatif dan mendarat bagi pendengar-Nya. Terlebih lagi Yesus adalah pengajar yang sangat kompeten karena bobot dan otoritas pengajaran-Nya (Mat. 7:28-29). Yesus sangat hebat menggunakan teknik asosiasi. Yesus mengasosiasi suatu istilah yang sulit menjadi sederhana dan mudah dipahami oleh pendengarnya. Dalam perenungan kita, Yesus mengasosiasi “kehendak Allah“ dengan makanan (Yoh 4:34). Yesus memakai asosiasi melakukan kehendak Allah dengan makanan-Nya yang disampaikan Yesus pada saat murid–murid-Nya mengajak Dia makan (Yoh 4:31-32). Penegasan Yesus bahwa Dia mempunyai makanan yang tidak mereka kenal membuat mereka semakin penasaran. Mereka berpikir ada orang yang membawa makanan buat Yesus. Untuk menjawab kebingungan dan penasaran mereka, maka Yesus kembali menegaskan prinsip penting dari misi yakni pekerjaan yang bersumber dari Allah, yang mengutus kita dan harus diselesaikan. Jim Yost pernah berkata bahwa misi bukanlah pekerjaan “tabrak lari” artinya dilakukan dengan tidak bertanggung jawab, melainkan pekerjaan yang harus diprioritaskan, diselesaikan dengan tuntas dan sepenuh hati secara kreatif dan kontekstual. Yesus dalam interaksi dengan orang-orang yang dilayani-Nya seperti kepada wanita Samaria. Dia menyatakan diri-Nya pada wanita tersebut sebagai Kristus padanya sesuai konsep dan tingkat pengertian yang dimilikinya. Hasilnya sangat berdampak (Lih. Yoh 4:25-26, 28-29) karena wanita tersebut membawa banyak orang untuk lebih mengenal Yesus (Ay. 30). Jadi secara esensi: pekerjaan misi adalah pekerjaan yang mendesak, penting dan karena itu harus diprioritaskan untuk diselesaikan. Bagaikan orang lapar yang perlu makanan. Dari cara Yesus mengasosiasikan melakukan kehendak Allah Bapa bagaikan makanan-Nya maka itu berarti kita perlu dan harus memprioritaskannya dan melakukan upaya terbaik untuk menuntaskannya. Tugas sang utusan adalah taat untuk melakukan tugas dan perintah yang diterimanya. “Mengutamakan dan menuntaskan pekerjaan Misi adalah tanggung jawab setiap murid Kristus.” Pertanyaan untuk direnungkan:  1. Apa yang hilang dari pekerjaan misi yang belum dituntaskan? Mengapa? 2. Bagaimana anda terlibat dalam pekerjaan misi? Apa tantangan yang terberat?

Komentar








Lihat episode lain
Buka semua fitur dengan download aplikasi Noice
Kunjungi App