14-5-2024 - Hati Yang Mengampuni Membawa Damai (PST GKJ Bahasa Indonesia)

Nats Alkitab : Kejadian 50:15-21 Penulis : G.I. Widya Tuluswati Setiap kita tidak luput dari melakukan kesalahan. Saat kita melakukan kesalahan, ataupun sebaliknya bila orang lain menyakiti hati kita, maka kita akan cenderung kehilangan rasa damai di hati. Dari kisah Yusuf dan saudaranya, sudah selayaknya Yusuf marah dan membenci saudara-saudaranya. Mereka yang telah membuat hidup Yusuf sangat menderita. Memisahkan Yusuf dari ayah yang sangat mengasihinya. Memasukkannya ke dalam sumur bahkan nyaris membunuhnya. Menjualnya menjadi budak dan banyak lagi perbuatan lain yang merugikan Yusuf. Namun Yusuf lebih memilih menyerahkan tindakan penghakiman kepada Allah, karena ia percaya akan rencana Allah yang terbaik bagi hidupnya. Keputusan Yusuf untuk mengampuni ini telah membawa perdamaian dalam keluarga besar Yakub, dan memulihkan hubungan yang sebelumnya retak. Tidak ada lagi kebencian dan curiga, bahkan sepanjang hidupnya. Tindakan Yusuf dalam mengampuni saudara-saudaranya memuliakan nama Tuhan. Kata damai memiliki arti keadaan tidak ada pertikaian, tidak ada perseteruan, bebas konflik, dan ketegangan. Mengampuni berarti merelakan hak untuk membalas dan membiarkan Tuhan menjadi hakim. Mengampuni merupakan langkah penting dalam membawa perdamaian. Dengan mengampuni kita memutuskan siklus balas dendam, dan memulai proses pemulihan akibat konflik yang terjadi, serta membangun hubungan yang lebih baik. Sebagai murid murid-murid Kristus, kita harus membawa damai dengan terus belajar mengampuni dan menekan ego kita sendiri. “ Hanya dengan mengampuni, kita dapat memulai proses penyembuhan dan membawa kedamaian bagi diri sendiri dan orang lain”. Pertanyaan untuk direnungkan: 1. Tantangan apa yang anda hadapi untuk mengampuni orang lain? 2. Mengapa anda harus terus mau mengampuni orang lain?

Read More

rss

Penuntun Saat Teduh Gereja Kristen Jakarta

54 Subscribers

Subscribe

Komentar

‌
‌
‌
‌

‌
‌
‌
‌