Masuk
20-10-2024 - Pilihan Sejati (PST GKJ Bahasa Indonesia)
5 Menit
19 Oktober 2024
Nats Alkitab : Ibrani 11:24-27
Penulis : Pdt. Antoni Samosir
Ada dua pilihan, yaitu mau menaati kebenaran Tuhan atau mengikuti keinginan dosa. Mau setia kepada-Nya atau mengkhianati-Nya. Mau tetap mengikuti-Nya meski mengalami berbagai-bagai penderitaan atau meninggalkan-Nya. Mau menderita untuk Kristus atau menyangkali-Nya. Komunitas orang-orang Yahudi yang menerima surat Ibrani diperhadapkan dengan dua pilihan tersebut. Mereka pernah mengalami penganiayaan yang membuat mereka berpikir ulang untuk menjadi pengikut Kristus. Bahkan mereka ingin kembali ke pengajaran Yudaisme daripada berjuang untuk mempertahankan iman kepada Tuhan Yesus. Mereka tidak ingin lagi mengalami penderitaan karena mengikut Kristus.
Penulis kitab Ibrani mengaitkan keutamaan Kristus dengan para saksi iman, termasuk Musa. Mengapa demikian? Karena para pembaca suratnya adalah orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani, maka tradisi, termasuk tokoh-tokoh terkemuka di kalangan Yahudi sangat familiar bagi mereka. Salah satunya adalah nabi Musa. Penulis kitab ini tidak hanya sekadar menuliskan para saksi iman, melainkan mengaitkan iman yang mereka terima dari Allah dengan Kristus Yesus. Meski mereka hidup di Perjanjian Lama, namun iman yang Allah berikan kepada mereka mampu untuk memandang jauh ke depan pada era Mesias digenapkan, bahkan sampai kehidupan kekal. Berkaitan dengan dua pilihan seperti di atas, penulis kitab Ibrani menggunakan Musa untuk menjadi contoh bagaimana pilihan yang diambilnya adalah pilihan sejati, karena dia memiliki iman yang Allah berikan kepadanya. Musa memilih untuk meninggalkan kerajaan Firaun dan menolak disebut anak Putri Firaun (ay. 24). Selain itu Musa memilih untuk mengalami kesengsaraan dengan umat Allah yaitu bangsa Israel demi tujuan kekal Allah digenapkan (rencana penebusan) daripada menikmati kesenangan dosa yang membinasakan (ay. 25). Musa juga memilih untuk menanggung penghinaan atau celaan, karena Kristus yang dianggapnya sebagai kekayaan sejati yang memberinya upah kekal yaitu mahkota kehidupan, dan menolak semua harta kekayaan Mesir yang bersifat sementara (ay. 26). Termasuk Musa memilih untuk tetap teguh berdiri di hadapan Tuhan dan tidak takut akan murka raja Firaun (ay. 27).
Tidak bisa dipungkiri penderitaan menjadi momok yang menakutkan bagi banyak orang, tidak terkecuali kita. Namun yang membuat kita bisa menghadapi bahkan menjalani setiap bentuk penderitaan karena Kristus adalah iman yang Tuhan berikan kepada kita. Iman berarti kita memercayai Tuhan yang berdaulat atas hidup kita, mencurahkan semua yang kita rasakan di hadapan-Nya, serta memercayakan atau menyerahkan seluruh hidup kita di dalam kuasa, kedaulatan, kebenaran, kehendak, waktu, cara, hikmat, tujuan-Nya. Bagi kita hanya memilih untuk percaya dan berserah kepada Tuhan adalah satu-satunya jawaban dalam menghadapi setiap penderitaan yang kita alami. Di dalam Kristus Yesus, kita diberikan iman oleh Allah untuk percaya dan berserah di dalam-Nya, bahkan memampukan kita untuk memutuskan dan menjalani pilihan sejati sesuai dengan kebenaran-Nya di tengah-tengah dunia yang penuh tragedi.
“Lebih baik menderita pada saat ini demi panggilan surgawi, daripada menderita selama-lamanya karena sangat duniawi.”
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Buatlah dua kolom perbandingan antara pilihan Anda tidak percaya dan berserah di dalam Tuhan dengan pilihan Anda percaya dan berserah di dalam Tuhan ketika menghadapi berbagai pergumulan hidup, termasuk penderitaan. Apa saja yang Anda rasakan dan alami?
2. Bagaimana Anda melatih diri Anda untuk terus menumbuhkan kesetiaan Anda dalam memercayai Tuhan dan menyerahkan hidup Anda di dalam-Nya?
rss
Penuntun Saat Teduh Gereja Kristen Jakarta
55
Subscribers
Subscribe
Komentar
Lihat episode lain