Noice Logo
Masuk

11-1-2024 - Akulah Gembala Yang Baik (PST GKJ Bahasa Indonesia)

4 Menit

11-1-2024 - Akulah Gembala Yang Baik (PST GKJ Bahasa Indonesia)

10 Januari 2024

Nats Alkitab : Yohanes 10:11,14 Penulis : Pdt. Pierre Tilaar Ketika rombongan Holy Land Tour kami menuju padang Efrata, saya menyaksikan beberapa tempat tinggal komunitas gembala yang masih “dilestarikan” hingga hari ini. Rumah mereka sengaja didirikan di sekitar padang rumput yang hijau dan beberapa sumber air buatan maupun alami. Para gembala sengaja menetap di area tersebut, agar dapat menggembalakan domba-domba mereka dengan baik. Sebagai pemilik domba-domba, para gembala tidak mau tinggal berjauhan dengan domba-domba mereka. Tinggal dekat dengan domba-domba menyebabkan para gembala lebih mudah merasakan apa yang dirasakan oleh domba mereka. Dengan demikian, para gembala lebih gampang memberi pertolongan kepada domba-domba yang sedang mengalami masalah dan menghadapi ancaman pemangsa. Sangat berbeda dengan gembala-gembala upahan. Ketika Kristus menyatakan diri-Nya sebagai gembala yang baik, sesungguhnya Ia sedang menyatakan dirinya sebagai Tuhan yang lebih dari sekadar gembala biasa. Dalam nas kita hari ini, saya menemukan beberapa hal yang menjadi salah satu penentu seorang gembala yang baik. Pertama, Kristus mengenal domba-domba-Nya (ay. 14). Dia memanggil masing-masing menurut namanya (ay. 3). Kristus tidak hanya dekat dengan domba, tapi Ia mengenal domba-Nya secara pribadi. Yesus tahu kekurangan, kelebihan, kekuatan dan kelemahan setiap domba-Nya. Yesus paham apa yang membuat kawanan domba-Nya bahagia dan apa yang membuat kawanan domba itu sedih. Yesus memahami semua tentang setiap domba, bahkan lebih dari domba memahami diri sendiri. Kedua, Kristus menjaga mereka, menuntun mereka keluar dan berjalan di depan mereka (ay. 4). Artinya Yesus menyertai hidup domba-Nya. Ia menunjukkan jalan untuk dilalui, agar tidak tersesat. Bahkan ketika domba-Nya tersesat, terluka dan terhilang, Sang Gembala akan mencari sampai ketemu, membalut luka dan menggendong pulang domba-Nya. Ketiga, Kristus memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya (ay. 11b). Jika para gembala padang Efrata telah memberi diri mereka tinggal bersama domba-domba mereka, berbeda dengan Sang Gembala yang baik. Bahkan ketika domba-domba-Nya berhadapan dengan binatang buas yang siap memangsa domba, Kristus mempertaruhkan nyawa-Nya untuk keselamatan domba-domba-Nya. Sungguh bahagianya hidup kita sebagai domba gembalaan-Nya. Tidak ada yang mampu mengenal dan mengerti kita, selain Kristus terhadap kita. Tidak ada yang mampu menjaga kita, selain Kristus menjaga kita. Tidak ada seorang pun yang mau mati untuk dosa dan kesalahan kita, selain Kristus yang telah mati untuk kita selagi kita masih berdosa. Sebab sesungguhnya, tidak ada gembala yang baik selain gembala yang memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. Kematian Yesus di kayu salib, telah membuktikan bahwa Dialah Allah yang telah menjaga dan menyelamatkan seluruh kawanan domba-Nya. Apakah lagi yang perlu kita resahkan dalam hidup ini? “Mengenal, menjaga dan memberikan nyawa-Nya bagi kita adalah karakteristik Allah, Sang Gembala yang Baik” Pertanyaan untuk direnungkan: 1. Apa pendapat Saudara ketika mengetahui bahwa Kristus adalah Sang Gembala yang Baik? 2. Dalam keadaan seperti apakah Saudara sungguh merasakan kehadiran Sang Gembala yang Baik?

Komentar








Lihat episode lain
Buka semua fitur dengan download aplikasi Noice
Kunjungi App