Noice Logo
Masuk
Masuk

22-10-2024 - Pilihan Sejati : Menderita Bersama Umat Allah (PST GKJ Bahasa Indonesia)

5 Menit

22-10-2024 - Pilihan Sejati : Menderita Bersama Umat Allah (PST GKJ Bahasa Indonesia)

21 Oktober 2024

Nats Alkitab : Ibrani 11:25 Penulis : Pdt. Antoni Samosir Ada sepasang suami istri yang memilih untuk bermisi ke daerah terpencil di Asia Timur demi Injil disaksikan. Mereka bisa saja memilih untuk tetap tinggal di tempat asal mereka dan menikmati kenyamanan, daripada harus berjuang untuk bermisi di daerah terpencil. Namun panggilan dari Tuhan kepada mereka berdua tidak bisa diabaikan. Dengan iman mereka melangkah untuk memilih berjuang bersama dengan umat Allah dari tempat lain demi Injil disaksikan, jiwa-jiwa dimenangkan bagi Allah. Konsekuensi dari pilihan mereka adalah mereka menghadapi banyak penderitaan dan menyangkali yang jahat. Melalui perikop ini Tuhan mengajarkan kita mengenai salah satu cakupan dari pilihan sejati, yaitu memilih untuk menderita bersama umat Allah demi berita Injil disaksikan. Kita mengekspos dari kisah Musa, di mana dia memeroleh iman yang Tuhan berikan kepadanya. Dengan iman itu, Musa memilih untuk mengalami berbagai penderitaan dengan umat Allah yaitu bangsa Israel demi tujuan kekal Allah digenapkan (rencana penebusan), daripada menikmati kesenangan dosa yang membinasakan (ay. 25). Konsekuensi dari pilihan itu adalah, Musa tidak lagi bisa bebas melakukan yang jahat atau mengikuti keinginan dirinya sendiri, melainkan terus berjuang menaati Tuhan, mengikuti kehendak-Nya demi mendukung terwujudnya rencana penebusan Allah melalui bangsa Israel. Oleh iman, Musa dikuatkan Allah dalam menanggung berbagai kesengsaraan demi rencana penebusan kekal yang akan digenapi Sang Mesias dapat terlaksana. Meski Musa tidak berjumpa secara langsung dengan Sang Mesias, namun dengan iman dia memandang kepada-Nya dan memilih untuk menderita bersama dengan umat-Nya demi penggenapan penebusan dapat diwujudkan. Apakah memilih untuk menderita bersama umat Allah demi berita Injil adalah bagian dari pilihan hidup kita? Atau hal itu tidak sama sekali masuk dalam daftar pilihan hidup kita? Inilah paradoks iman kita, satu sisi kita sudah dibebaskan dari penderitaan kekal yaitu alam maut, namun sisi lain kita dipanggil untuk menderita bersama umat Allah demi berita Injil disaksikan. Jika kita adalah pengikut Kristus, maka salah satu pilihan hidup kita adalah memilih untuk menderita demi berita penebusan dapat disaksikan. Meski untuk itu kita siap menyangkali hal-hal jahat dalam diri kita, termasuk keinginan daging kita dan digantikan dengan mengikuti kebenaran dan kehendak Allah. Di tengah-tengah zaman akhir ini, banyak kesukaran terjadi dimana-mana. Kesukaran itu bisa saja timbul dari pengabaian terhadap Tuhan Yesus dan kebenaran-Nya. Tuhan tidak pernah salah untuk menempatkan kita - pengikut-Nya berada di tengah-tengah zaman akhir ini. Dia punya tujuan bagi kita, yaitu mengutus kita menyaksikan berita penebusan, pemulihan dari-Nya. Meski dalam mengerjakan panggilan itu kita bisa menghadapi banyak penderitaan. Namun, semua itu tidak akan menjadi sia-sia. Melainkan akan berdampak baik kepada orang-orang yang mendengarkan berita penebusan tersebut. “Lebih baik menderita demi kebenaran, daripada menderita demi kejahatan.” Pertanyaan untuk direnungkan: 1. Buatlah dua kolom perbandingan antara menderita demi Injil dengan menderita demi dosa! Apa yang Anda rasakan, alami ketika memilih untuk menderita bersama umat Allah, menyangkali yang jahat dari diri kita demi Injil disaksikan? 2. Bagaimana Anda melatih diri Anda untuk terus menumbuhkan kegigihan Anda menderita bersama umat Allah yang lain demi berita Injil disaksikan?

Komentar








Lihat episode lain
Buka semua fitur dengan download aplikasi Noice
Kunjungi App