Masuk
9-10-2024 - Lemah Lembut : Lemah & Penakut ? (PST GKJ Bahasa Indonesia)
4 Menit
8 Oktober 2024
Nats Alkitab : Matius 5:5
Penulis : G.I. Alfa Imannuel
Don Shirley, musisi terkenal tahun 1960’an di Amerika Selatan, beberapa kali mengalami tindakan rasial dari orang kulit putih. Satu hari dalam perjalanan menuju acara musik untuk tokoh politik dan orang yang berpengaruh di Amerika, mobil Shirley dihentikan oleh polisi. Mereka memberhentikan mobil itu dengan alasan yang dibuat-buat, padahal polisi itu membenci orang berkulit hitam. Supir Don Shirley bernama Tony Lip, mengatakan bahwa mereka sedang mengejar waktu untuk acara penting. Namun polisi tidak menggubrisnya. Tony menjadi marah dan meninju polisi itu. Akibatnya mereka harus ditahan dalam penjara. Dalam penjara, polisi mendapatkan telepon dari Gubernur, mengatakan bahwa mereka telah melakukan kesalahan besar dengan menahan Don Shirley. Mereka segera membebaskan Shirley dan Tony. Tony murka dan berharap Shirley membalas kedua polisi yang menahan mereka. Namun Shirley memilih untuk tidak memperpanjang masalah dan melupakannya.
Bagi dunia, Don Shirley terlihat lemah dan penakut. Dia bisa saja membalas perilaku polisi itu. Namun ia memilih untuk menjadi pribadi yang lemah lembut terhadap sesamanya. Yesus berkata, “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.” Apa yang dimaksud dengan lemah lembut? Kata lemah lembut berasal dari bahasa asli, “ho praesis/praus”. Kata “praus” dapat diartikan sebuah proses menjinakkan binatang-binatang liar. Binatang yang liar itu dijinakkan supaya menjadi setia kepada manusia. Jelas bahwa manusia bukanlah binatang bagi sesamanya. Maksudnya adalah manusia harus dapat mengendalikan dirinya sedemikian rupa, sehingga tidak menjadi seperti binatang liar. Yakobus mengatakan, “Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya” (Yak. 3:3). Orang yang lemah lembut adalah orang yang dapat mengendalikan dirinya. Sekalipun ia berkuasa untuk membalas dan menindas orang lain, ia tidak melakukannya.
Dunia mengajarkan supaya manusia menggunakan seluruh kekuatan dan kemampuannya untuk membalas kejahatan orang lain. Kita sering mendengar argumen “mengalah berarti kalah”. Namun firman Tuhan mengajarkan kita supaya menjadi lemah lembut dengan cara mengendalikan diri kita. Kita tidak boleh membalas kejahatan yang dilakukan orang lain dengan kekuatan kita. Yesus mengatakan bahwa orang yang lemah lembut akan memiliki bumi. Saat ini orang yang lemah lembut terlihat lemah dan kalah. Namun, di kemudian hari, dalam kerajaan Allah yang semakin luas dan pasti, orang yang lemah lembut dan mengalah, justru akan mendapatkan tempat terhormat.
“Saat ini orang yang lemah lembut terlihat lemah kalah. Namun dalam kerajaan Allah orang-orang yang lemah lembut akan mendapatkan tempat terhormat.”
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Apakah yang dimaksud dengan kata “lembah lembut” dalam Matius 5:5?
2. Bagaimana orang yang lemah lembut dapat memiliki bumi?
rss
Penuntun Saat Teduh Gereja Kristen Jakarta
55
Subscribers
Subscribe
Komentar
Lihat episode lain